Minggu, 19 Februari 2012

Beberapa Faktor Iklim




.      Kelembaban Udara
Dalam klimatologi, yang dimaksud dengan kelembaban udara adalah kelembaban nisbi udara (Relatif Humidity/RH). Dasar cara pengukuran yang biasa digunakan adalah metode perubahan ukuran benda higroskopis. Kelembaban relative udara dapat diukur langsung dengan alat Hygrometer atau Termohigrograf yang sensornya berupa benda higroskopis.
Kelembaban adalah banyaknya uap air di udara. Banyaknya uap air di atmosfer antara 0-5% adalah tidak konstan. Air selalu terdapat dalam atmosfer karena adanya proses-proses kondensasi dan sublimasi. Kelembaban dapat dipakai untuk menunjukkan akan adanya presipitasi, mengisap radiasi bumi (mempengaruhi suhu) jika kadar uap air naik yang menyebabkan energi latent (potensial) naik dan dapat menyebabkan turunnya hujan badai. Kelembaban tanah merupakan keadaan keseimbangan kandungan air dengan suhu di dalam tanah yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Penentu utamanya adalah kandungan air dan suhu.
Faktor yang menpengaruhi kelembaban antara lain tajuk tanaman, sinar matahari, curah hujan, suhu udara dan tanah dan kandungan air. Dalam bidang pertanian kelembaban yang besar berpengaruh pada kondisi tanaman. Jika kelembaban tinggi maka jamur dan penyulut tumbuh-tumbuhan akan menjadi subur yang dapat menyerang tanaman, serta akan mengakibatkan hasil sayuran dan buah-buahan cepat membusuk. Udara lembab akan berakibat menghambat transpirasi sehingga mengurangi laju perpindahan larutan zat hara dari tanah ke organ tanaman. Pada umumnya kelembaban berlawanan dengan suhu, kelembaban maksimum pada pagi hari dan minimum pada sore hari secara harian.
      Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang jatuh di permukaan tanah selama periode tertentu yang diukur dalam satuan tinggi diatas permukaan horizontal apabila tidak terjadi penghilanggan oleh proses evaporasi, pengaliran dan peresapan. Curah hujan dinyatakan dalam mm, sebagai contoh curah hujan 1 mm berarti banyaknya hujan yang jatuh diatas sebidang tanah seluas 1 m2 adalah 1 mm x 1 m2 = 1 dm3 = 1 liter. Dan hari hujan tanaman jika air tersebut dapat dimanfaatkan oleh tanaman yaitu sekitar ≥ 2,5 mm perhari.
Alat yang digunakan untuk mengukur curah hujan adalah ombrograf yang mencatat secara otomatis dan ombrometer secara manual. Pada ombrometer besar curah hujan dapat diketahui dengan mengukur banyaknya air hujan yang telah tertampung digelas ukur. Sedangkan pada ombrograf hanya dengan membaca grafik pada kertas untuk mengetahui curah hujan.
      Angin
Angin merupakan pergerakan pada arah horisontal atau hampir horisontal. Pada waktu bergerak angin tersebut mengalami perubahan arah karena rotasi bumi. Sedangkan gerakan udara yang arahnya vertikal disebut arus udara, aliran udara atau current. Dan gerakan udara yang tidak tetap, arahnya tidak teratur serta dekat dengan permukaan bumi disebut turbulensi. Makin tinggi tempat (altitude) turbulensi makin berkurang. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan angin antara lain : gradien barometer/gradien tekanan horisontal (perbedaan tekanan setiap satuan jarak horizontal), letak geografis/latitude, ketinggian tempat/altitude dan waktu. Penyebab utama angin karena perbedaan kerapatan atmosfer yang menimbulkan beda tekanan udara. Arah angin dapat mengalami pembelokan karena adanya rotasi bumi.
Komponen yang diukur dalam pengamatan ini adalah kecepatan dan arah angin. Arah angin mengacu pada dari manakah angin itu bertiup dan dinyatakan dengan sudut kompas atau sebutan nama penjuru angin. Sudut 00 atau 3600 menunjukkan arah utara, 900 menunjukkan timur, 1800 arah selatan dan 2700 menunjukkan arah barat. Pembagian arah angin selanjutnya dengan sebutan arah timur laut, tenggara, barat daya dan barat laut. Untuk menentukan arah angin diperlukan alat penunjuk angin yang disebut Wind Vane. Posisi vane yang menunjukkan arah angin dapat dilihat dengan mudah dan sekaligus dapat dicatat arah angin pada waktu itu. Pada saat pengamatan arah angin menunjukkan ke arah barat laut. Kecepatan angin diukur dengan alat yang disebut anemometer. Alat ini digunakan untuk mengukur kecepatan angin pada jangka waktu tertentu. Pada anemometer ini terdapat tiga mangkok yang menghadap ke satu jurusan dan akan berputar bila tertiup angin. Pada poros putara dipasang alat pengukur kecepatan yang dapat menunjukkan angka. Selisih angka pengamatan pertama dengan pengamatan kedua dibagi jangka waktu pengamatan merupakan angka rata-rata kecepatan angin dalam waktu tertentu.
Kecepatan angin sangat berpengaruh terhadap vegetasi tanaman dan daerah di sekitarnya. Pengaruh angin pada tanaman antara lain dapat meningkatkan laju transpirasi, karena dengan kecepatan angin yang tinggi disertai dengan suhu tinggi dan kelembaban rendah maka akan ada pemasukan CO2 sehingga laju transpirasinya tinggi. 
.      Evapotranspirasi
Evaporasi adalah penguapan yang terjadi pada permukaan tanahAlat yang digunakan untuk mengukur evaporasi adalah evaporimeter. Evaporimeter yang digunakan pada praktikum kali ini adalah evaporimeter yang menggunakan bejana penguapan berupa panci tau tangki yang berisi air bersih. Dinding bejana berwarna putih atau putih metalik. Hal ini ditunjukkan untuk pengaruh radiasi. Pengukuran dilakukan pada permukaan air dalam keadaan tenang di dalam tabung riak (Still Well Cylinder). Still Well Cylinder merupakan silinder untuk mencegah terjadinya gelombang air pada ujung jarum atau batang pancing pengukur micrometer yang digunakan untuk mengukur tinggi permukaan air pada panci evaporimeter. Keuntungan penggunaan batang pancing berskala (mikrometer) ini adalah pengukuran dapat dilakukan lebih cepat dan mudah, dapat digeser turun atau naik dengan memutar sekrupnya. Batang pancing pengukur ini terletak menggantung di tabung peredam riak. Sebagai penunjuk tinggi permukaan air adalah ujung pancing yang dibuat runcing. Kelemahannya, terkadang pengamat tidak mengembalikan tinggi permukaan dengan cermat sesuai ketentuannya sehingga proses penguapan berlangsung pada volume air yang tidak tetap. Evapotranspirasi dapat dihitung dengan mencari selisih antara skala awal dengan skala akhir yang ditunjukkan oleh evaporimeter dan satuannya adalah milimeter.
Besarnya evapotranspirasi tidak sama setiap waktu, ini dipengaruhi: suhu udara, kekeringan udara, kecepatan angin, dan tersedianya air. Ada beberapa faktor yang menghambat dan mempercepat penguapan seperti: suhu, kelembaban nisbi, angin, susunan air, luas permukaan, tekanan udara dan panas latent penguapan (panas potensial penguapan). Faktor-faktor evapotranspirasi antara lain adalah kadar kelembaban tanah (banyaknya air yang terdapat dalam tanah) dan macamnya tumbuh-tumbuhan.
Meningkatnya suhu udara maka energi kinetik molekul airnya bertambah sehingga lepas dari permukaan air, dengan kecepatan angin yang tinggi maka laju evapotranspirasinya bertambah sampai batas tertentu. Tekanan uap air ke atmosfer yang rendah mengakibatkan proses evapotranspirasi lebih cepat. Evapotranspirasi penting sebagai unsur dari siklus hidrologi dan sebagai penyedia air yang dapat mencukupi tubuh tumbuhan sepanjang waktu. Dengan mengetahui penguapan, kita dapat menetukan cara penanaman dan efektifitas tanam.
.      Awan
Awan merupakan titik-titik air yang melayang-layang tinggi di atmosfer. Terjadinya awan dapat disebabkan oleh adanya inti-inti kondensasi yang banyak sekali pada ruang basah, adanya kenaikan tingkatan kelembapan relatif dengan disertai banyak inti kondensasi/sublimasi dan adanya pendinginan.
Awan terbentuk sebagai akibat naiknya udara yang lembab ke atmosfer, yang mengalami proses kondensasi sehingga butir-butir air, kristal es atau gabungan keduanya yang melayang terlihat sebagai awan. Proses pembentukan dan perkembangan butir awan akibat dari dua proses yaitu proses dinamis dan fisis (makrofisis dan mikrofisis). Proses dinamis yaitu dengan adanya udara yng naik ke atas akan mengakibatkan penurunan suhu (kondensasi), udara tersebut naik karena adanya sistem arus angin horisontal yang konvergen, adanya paksaan karena mendapat rintangan dan konveksi karena pemanasan.
Proses fisis terdiri dari proses makrofisis dan mikrofisis, makrofisis seperti pada proses dinamis yang merupakan penyebab terangkatnya uap air dari permukaan oleh sirkulasi lokal. Mikrofisis dimulai dengan kondensasi uap air, mula-mula udara mengalami pendinginan sehingga kapasitas uap air mengecil dan kelembabannya tinggi sehingga akan mengakibatkan kondensasi. Kondensasi merupakan proses utama dalam pembentukan awan.
Penggolongan awan adalah sebagai berikut:
§  Famili awan tinggi: cirrus, cirro cumulus dan cirro stratus
§  Famili awan sedang: alto cumulus dan alto stratus
§  Famili awan rendah: stratus, nimbo stratus dan strato cumulus
§  Famili awan tumbuh vertical: cumulus; cumulus nimbus dan nimbo stratus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar