Pengukuran lamanya sinar
matahari bersinar dimaksudkan untuk mengetahui intensitas dan berapa lama/ jam
matahari bersinar mulai terbit hingga terbenam. Di bidang pertanian lama penyinaran dan
intensitas radiasi matahari merupakan sumber energi baik dalam proses
fotosintesa, yaitu dapat merubah air dan CO2 di dalam tanaman menjadi
karbohidrat maupun sebagai energi panas yang dapat digunakan pada proses
pengeringan hasil-hasil pertanian atau lainnya.
Lama penyinaran matahari adalah lamanya matahari bersinar
cerah sampai permukaan bumi dalam periode satu hari mulai dari terbit sampai
terbenam yang dinyatakan dalam satuan waktu, yaitu jam. Lama penyinaran
matahari ini seringkali tidak penuh satu hari. Hal ini dapat disebabkan karena
sinar matahari terhalang oleh awan, aerosol atau kabut. Intensitas radiasi
matahari diartikan sebagai banyaknya atau jumlah energi dari cahaya matahari
yang diterima bumi, pada luas tertentu serta jangka waktu tertentu. Satuan yang
banyak digunakan adalah : kalori/cm2/menit disebut juga Langley per menit,
ditulis ly/menit. Dalam atmosfer bumi terdapat bermacam-macam radiasi
seperti :
a. Direct
Solar Radiation (S) yaitu radiasi langsung dari matahari yang sampai ke
permukaan bumi.
b. Radiation
Difus (D) yang berasal dari pantulan-pantulan oleh awan dan pembauran-pembauran
oleh partikel-partikel atmosfer.
c. Surface
Raflectivity (r) yaitu radiasi yang berasal dari pantulan-pantulan oleh
permukaan.
d. Out
Going Terrestial radiation (O), yaitu radiasi yang berasal dari bumi yang
berupa gelombang panjang.
e. Back
Radiation (B) yaitu radiasi yang berasal dari awan-awan dan butir-butir uap air
dan CO2 yang terdapat dalam atmosfer.
f. Global
(total) Radiation (Q)
g. Net
Radiation (R)
Dengan banyaknya jenis radiasi yang terdapat di dalam atmosfer berarti banyak pula
alat-alat yang diperlukan untuk mengukur radiasi langsung (S). Misalnya :
1.
Amstrong Pyrheliometer
Pyrheliometer
dipakai untuk mengukur intensitas radiasi matahari langsung (S). Pyrheliometer
terdiri dari 2 bagian pokok, yaitu sensor yang menghasilkan gaya gerak listrik
dan recorder yang berisi battery, galvanometer dan amperemeter. Sensor berada
didalam sebuah tabung/silinder logam yang dapat diputar horizontal dan
vertikal. Tabung diputar mengikuti gerakan matahari sehingga sinar selalu jatuh
tegak lurus ke permukaan sensor. Pada bagian ujung/ muka tabung terdapat tutup
yang dapat diputar terhadap permukaan silinder. Penutup ini berfungsi sebagai
pelindung sensor terhadap matahari dan juga sebagai pemutus dan penghubung
kontak listrik.
2.
Solarimeter dan Pyranometer
Digunakan
untuk mengukur radiasi matahari total. Untuk memperoleh data intensitas
matahari secara kontinue, Solarimeter dihubungkan ke sebuah alat pencatat yang
dinamakan Chart Recorder yang mempunyai sifat Self Balancing Potentiometric
yaitu suatu recorder yang bekerjanya berdasarkan keseimbangan antara signal
(tenaga listrik yang masuk berasal dari Solarimeter dengan tenaga listrik dari
power supply. Gerakan dan kedudukan pena ditentukan oleh keseimbangan kedua
unsur tersebut. Dengan demikian recorder ini memerlukan tenaga listrik yang
diperlukan selain untuk keseimbangan juga untuk menggerakkan pias (Chart) dan
jam. Recorder ini sangat peka terutama ketika sedang beroperasi, sedapat
mungkin dihindarkan terhadap getaran-getaran yang dapat
mengganggu keseimbangan.
3.
Pyrgeometer untuk mengukur radiasi bumi (O)
4.
Net Pyrradiometer untuk mengukur radiasi total (R)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar